Senin, 08 Februari 2021

NILAI STASIONER, FUNGSI NAIK DAN FUNGSI TURUN

 Assalamualaikum wr.wb

Nama : Muhamad Rayyen Alfareza Bukhari (22)

Kelas : XI IPS 2 

FUNGSI NAIK, FUNGSI TURUN, NILAI STASIONER 

 

Fungsi Naik dan Fungsi Turun

Secara al-jabar pengertian fungsi naik dan fungsi turun adalah sebagai berikut:

Fungsi y = f(x) dikatakan naik pada interval a < x < b, apabila untuk setiap pasangan x₁ dan x₂ dalam interval a < x < b, dengan x₁ < x₂ berlaku f(x₁) < f(x₂).

Fungsi y = f(x) dikatakan turun pada interval a < x < b, apabila untuk setiap pasangan x₁ dan x₂ dalam interval a < x < b, dengan x₁ < x₂ berlaku f(x₁) > f(x₂).

secara geometris turunan pertama pada suatu titik tertentu dapat ditafsirkan sebagai gradien garis singgung kurva pada titik tersebut. Jika garis singgung condong ke kanan maka gradiennya akan bernilai positif atau ƒ′(x₀) > 0 sedangkan jika garis singgung condong ke kiri maka gradiennya akan bernilai negatif atau   ƒ′(x₀) < 0  

Perhatikan bahwa jika fungsi naik, maka garis-garis singgung pada interval tersebut akan condong ke kanan, dan jika fungsi turun, maka garis-garis singgung pada interval tersebut akan condong ke kiri.

Contoh Soal:

1. Interval  yang membuat kurva fungsi  selalu turun adalah 

Diketahui , sehingga turunan pertamanya adalah .

Kurva  selalu turun jika diberi syarat .

Jadi, interval 
 yang membuat kurva fungsi   selalu turun adalah 1<x<3

2. Grafik fungsi  tidak pernah turun dalam interval 

Diketahui . Turunan pertama  dapat dicari secara manual dengan menjabarkan seperti berikut (pangkatnya masih kecil, sehingga masih sangat memungkinkan untuk dijabarkan).

Grafik fungsi 
 tidak pernah turun jika diberi syarat .

Jadi, interval 
 yang membuat grafik fungsi  tidak pernah turun adalah x ≤ 2 dan x ≥ 6 


3. Nilai stasioner dari fungsi y = x3 - x2 - 8x diperoleh pada ...

Pembahasan
Syarat fungsi stasioner adalah F1(x) = 0, sehingga kita turunkan fungsi y pada soal diatas:
y1 = 3x2 - 2x - 8 = 0 (faktorkan)
       (3x + 4) (x - 2) = 0
        x = - 4/3 dan x = 2
 

Nilai stasioner 

dalam hal khusus, apabila f'(x₀) = 0  maka f(x) disebut stasioner di titik = x = x₀, nilai f(x₀) karena hal tersebut disebut nilai stasioner f(x) pada x = x₀, dan titik (x₀, f(x₀)) disebut titik stasioner.

Contoh soal :

Soal 1

 f(x) = 3x2 – 6x + 5 → f '(x) =6x – 6

Nilai stasioner diperoleh jika f '(x) = 0 sehingga :

f '(x) = 0
6x – 6 = 0
x = 1.
f(1) = 3.12 – 6. 1 + 5 = 2

Jadi, nilai stasioner f(x) = 3x2 – 6x + 5 adalah f(1) = 2
 

 Soal 2

Jawabannya :

f ‘(x) = 2x – 4
f’ (x) stasioner ⇒ f ‘(x) = 0
<=> 2x – 4 = 0
<=> 2x = 4
<=> X = 2
Maka nilai sebenar nya dari titik Stasioner x = 2

 Soal 3

Jawabannya :
f ‘(x) = 3×2 − 3f(x) titik stasioner ⇒ f ‘(x) = 0
3×2 − 3 = 0
x2 − 1 = 0
(x + 1)(x − 1 ) = 0
x = −1 atau x = 1
Maka Nilai dari stasioner dititik x = −1 : f(−1) = (−1)3 − 3(−1) + 1 = 3

Penjelasannya :
Maka Nilai dari titik stasioner x = 1 :
f(1) = (1)3 − 3(1) + 1 = −1
Maka nilai dari Titik stasioner sebenarnya : (−1, 3) dan (1, −1) 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar